Tegas, PLN Gandeng Polisi Tindak Pemain Layangan yang Menyebabkan Listrik


 


Barusan kedengar berita seorang mati karena terkena kayu gulungan senar layangan. Peristiwa itu menerpa pria namanya Agus di Trenggalek, Jawa Timur 20 Oktober 2020. Menurut polisi, urutan peristiwa itu awalannya 2 orang anak kecil sedang memikat senar layangan putus, yang tengah terlibat di pohon. Sebab tidak kuat, kayu gulungan senar itu terpental serta tentang kepala Agus yang tengah joging. Ia selanjutnya wafat.

Judi Slot Sangat Cocok Untuk Pemain Awam

Masalah kematian sebab layangan banyak berlangsung. Layangan dengan senar yang kuat mempunyai potensi menangkap orang yang melalui. Ditambah lagi bila orang itu memakai sepeda motor. Kekuatan untuk nahas tinggi sekali. Banyak yang mati karena itu.


Layangan jadi biang kerok padamnya listrik di beberapa tempat. Masalahnya layangan besar itu jatuh ke jaringan listrik serta mengakibatkan trafo meledak. Walau sebenarnya harga trafo itu termurah 100 juta rupiah. Makin besar ukuran trafo makin mahal harga. Listrik yang padam sebab masalah layangan itu mengakibatkan PLN serta warga rugi, karena listrik PLN tidak terjual walau sebenarnya mesin pembangkit lagi menghasilkannya. Sesaat warga terusik kegiatannya.


PLN sejauh ini masih lakukan pendekatan kemanusiaan. Perusahaan negara itu rugi, tetapi mereka berusaha tidak memperkasuskan aktornya. Sebab bagaimana juga bermain layangan itu sebetulnya mematuhi hukum. Namun, bila sampai meninbulkan kerusakan objek penting negara serta mengusik warga, itu telah masuk pasal pidana.


Pendekatan yang sejauh ini dilaksanakan PLN nampaknya tidak membuat aktor kapok. Masalah sama lagi saja berlangsung di beberapa tempat. Pada akhirnya PLN tempuh cara keras dengan menggamit penegak hukum.


Cara itu yang barusan dikakukan PLN Unit Induk Transmisi Jawa Sisi Timur serta Bali (UIT JBTB) Unit Eksekutor Transmisi (UPT) Madiun, dengan membuat Satuan tugas Penertiban Layang-Layang, di hari Selasa 20 Oktober 2020.


Team yang serupa sebetulnya baru saja dibuat di Garut, Jawa Barat, namanya Sapu Bersih Layangan Berkawat (Saber Rekat) yang mempunyai tujuan kurangi angka masalah listrik sebab layang-layang bertali kawat. Perbedaannya, team di Garut itu kerja sama juga dengan Pemkab Garut. Walau memang ada juga Perda yang jadi landasan untuk memberi sangsi di pelanggarnya.


Satuan tugas Penertiban Layang-layang di Madiun tempuh jalan lebih keras. Dengan menggamit Polres Madiun Kota, PLN pengin memberi dampak kapok. Karena berdasar data PLN, semenjak Januari sampai Oktober 2020 saja terdaftar ada seputar 90 masalah layang-layang terlibat di jaringan listrik. Bahkan juga barusan di awal Oktober 2020, listrik di 8 kabupaten/kota di daerah Madiun Raya padam. Ini ialah kejadian yang mengagetkan, karena biang keroknya rupanya ialah layangan.


Kelihatannya warga manfaatkan peristiwa wabah Covid-19 ini untuk habiskan waktu dengan bermain layangan. Oleh karenanya jumlah pemain layangan bertambah, serta itu tentunya meingkatkan jumlah masalah listrik juga.


"Petugas kami kan minim, jadi kesusahan jika harus mengawasi semua daerah. Sebab umumnya di wilayah ini intensitasnya saat bermain layang-layang turun, tapi di wilayah lain bertambah. Karena itu kami membuat satuan tugas ini," kata Manager PLN UPT Madiun, Suyitno, seperti diambil Madiunpos.com, Selasa 20 Oktober 2020.


PLN akan memprioritaskan diskusi serta edukasi. Tetapi untuk pemain layangan di dekat jaringan PLN yang bandel serta tidak menghiraukan anjuran, karena itu kepolisian yang akan tindak tegas. Karena perilaku itu memberikan ancaman objek penting negara serta mempunyai potensi menganggu banyak orang.


Postingan populer dari blog ini

he Voting Rights Act does not provide a leg up for Black voters

Nuclear insurance case: Iranian head of state Mahmoud Ahmadinejad states

terrestrial versus space weather events